Waspada! Bibit Siklon di Perairan Barat Aceh Picu Hujan Lebat dan Angin Kencang, Gelombang Tinggi Mengancam

BANDA ACEH, BMKG (cvtogel) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Aceh, khususnya pesisir barat dan selatan, menyusul terdeteksinya bibit siklon tropis dan pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis Kalmaegi yang saat ini berada di perairan Filipina.
Kombinasi fenomena atmosfer ini memicu peningkatan intensitas hujan, angin kencang, serta gelombang tinggi di perairan Samudra Hindia Barat Aceh.
Analisis Dinamika Atmosfer Terkini
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) BMKG Aceh mengonfirmasi bahwa potensi cuaca ekstrem di wilayah Aceh dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Bibit Siklon Tropis (Konvergensi): Terdeteksi adanya daerah konvergensi dan konfluensi yang memanjang di perairan barat Aceh. Kondisi ini berperan besar dalam memperkuat proses pembentukan awan hujan (awan kumulonimbus) secara masif.
- Dampak Siklon Tropis Kalmaegi: Meskipun Siklon Tropis Kalmaegi berjarak jauh (di perairan Filipina), dampaknya terasa secara tidak langsung di perairan Indonesia bagian barat, termasuk Aceh. Hal ini memicu peningkatan kecepatan angin dan massa udara.
- Suhu Muka Laut Hangat: Suhu muka laut yang hangat di Samudra Hindia barat Sumatera menambah suplai uap air ke atmosfer, yang menjadi bahan bakar utama bagi pembentukan awan hujan lebat.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem (7 – 8 November 2025)
BMKG memprakirakan kondisi cuaca ekstrem ini akan berlangsung setidaknya hingga Sabtu, 8 November 2025, dengan potensi bahaya sebagai berikut:
Hujan Lebat dan Angin Kencang
Sejumlah wilayah pesisir barat dan beberapa daerah lain di Aceh berada pada Level Siaga (Hujan Lebat – Sangat Lebat) dan Waspada Angin Kencang.
- Wilayah Siaga Hujan Lebat: Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Nagan Raya.
- Wilayah Waspada Angin Kencang: Seluruh pesisir Aceh, terutama Aceh Barat Daya hingga Aceh Besar. Angin dapat mencapai kecepatan tinggi dan berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan ringan.
Peringatan Gelombang Tinggi
Dampak paling signifikan terasa di sektor maritim:
- Samudra Hindia Barat Aceh: Ketinggian gelombang laut diperkirakan dapat mencapai 4,0 hingga 6,0 meter. Kondisi ini sangat berbahaya bagi semua jenis pelayaran, termasuk kapal nelayan dan kapal besar.
- Perairan Penyeberangan: Gelombang tinggi juga harus diwaspadai di jalur penyeberangan vital, seperti Sabang–Banda Aceh dan Meulaboh–Simeulue.
Imbauan dan Mitigasi Bencana
Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kepolisian telah mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat:
- Waspada Bencana Hidrometeorologi: Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi banjir bandang, tanah longsor, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan aliran sungai.
- Keamanan di Luar Ruangan: Hindari berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan deras disertai petir dan angin kencang.
- Aktivitas Maritim: Nelayan dan pengguna jasa transportasi laut diminta untuk menunda pelayaran atau selalu memantau kondisi cuaca maritim yang dikeluarkan BMKG sebelum melaut.
Pihak kepolisian juga meminta masyarakat segera melaporkan jika terjadi pohon tumbang atau insiden lain yang mengganggu ketertiban umum dan transportasi.